Senin, 24 Oktober 2016

Dialog Masalah Ketuhan Yesus

RESENSI BUKU
Nama                         : Yuwan Ebit Saputro

A.   IDENTITAS BUKU

Judul Buku   : Dialog Masalah Ketuhan Yesus



Pengarang    : K.H Bahaudin Mudhary



Penerbit        : Pustaka Da’i Surabaya



Cetakan        : Kedelapan



Tahun terbit : Juli 2008



Tebal             : 224 halaman


B.    SINOPSIS BUKU
Buku ini berisi kisah dialog seorang kyai asal Sumenep Madura yang bernama K.H Bahaudin Mudhary (penulis) dengan seorang kristen katolik roma yang berasal dari yogyakarta bernama Antonius Widuri. Dialog ini berlangsung selama sembilan hari yang bertempat di salah satu pesantren yang terletak di Sumenep Madura. Yang intinya membahas dan membandingkan masalah ketuhanan dalam agama Kristen dan Islam. Pada buku ini penulis menyertakan segala bentuk dialog yang dilakukan dengan bentuk tanya jawab antara kedua belah pihak. Dialog yang dilakukan selama sembilan hari tersebut membahas tentang enam poin inti, yaitu : kesalahan konsep trinitas dalam bibel, kesalahan klaim yesus sebagai anak tuhan dan tuhan, kesalahan paham yesus sebagai penebus dosa, kebenaran Al-Quran sebagai kitab suci, pengakuan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, dan pertentangan ayat dalam bibel.


C.     PENILAIAN BUKU
C.1 KELEBIHAN BUKU
            Ditinjau dari Bahasa dan Penulisan :
-          Buku ini menggunakan ukuran huruf yang cukup besar dalam penulisannya sehingga mempermudah pembaca dalam membacanya, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan mata.
-          Buku ini menggunakan metode bahasa yang mudah dipahami.
-          Buku ini menggunakan metode dialog yang sistematis dan berdasarkan nalar sehingga pembaca seperti diajak untuk berfikir.

Ditinjau dari segi kandungan isi :
-          Buku ini menjawab segala permasalahan ketuhanan yesus langsung dengan menggunakan bibel sebagai sumber rujukan pembantahan. Hal ini membuat buku ini mampu diterima dengan baik oleh akal sehat karena memberikan bukti yang bisa di pertanggung jawabkan.
-          Buku ini juga terkesan sangat ilmiah dengan pengetahuan metafisik di dalamnya.
-          Buku ini membahas kekeliruan bibel menggunakan penalaran dengan meninjau kontradiksi ayat yang tercantum di bibel itu sendiri.
-          Menyertakan foto-foto dokumentasi yang bisa di jadikan bukti bahwa peristiwa dialog sembilan hari dan menjadi muallafnya Antonius Widuri ini benar-benar terjadi.
-          Dilengkapi dengan biodata penulis yang membuat pembaca mengetahui riwayat perjalanan hidup dan pendidikan penulis, sehingga mampu mengambil pembelajaran ataupun hikmah dari kehidupan penulis.
-          Buku ini juga dilengkapi dengan pengenalan kitab-kitab (bibel) dan perubahan ayat-ayat didalamnya sehingga mampu menambah wawasan tentang bibel yang menjadi rujukan awal dalam agama kristen.
-          Buku ini juga berisi kisah-kisah para muallaf yang mengandung banyak hikmah.


C.2  KEKURANGAN BUKU

            Ditinjau dari segi penulisan dan bahasa :
-          Terdapat kesalahan kaedah penulisan daftar pustaka dalam buku ini. Seperti : Tafsir Al jawahir, Prof. Tanthawi Jauhari, Kairo, Mesir, 1923.
Yang seharusnya ditulis. Jauhari, Tanthawi.1923. Tafsir Al Jawahir. Kairo, Mesir.
-          Buku ini tidak mencantumkan tahun cetakan untuk cetakan pertama sampai ketujuh.

Ditinjau dari segi isi :
-          Ada hal yang cukup mengganjal dalam cerita dialog sembilan hari ini, yaitu seorang katolik yang mendatangi kyai pondok pesantren dan menanyai seputar agama kristen. Hal ini juga seperti hal nya seorang muslim yang belajar tentang islam di seorang pendeta.
-          Buku ini juga terkesan terlalu ekstrim karena menggugat kepercayaan dari agama lain. Yang dengan hal ini dapat menimbulkan permusuhan antar agama.
-          Membaca buku Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini memerlukan kecermatan, dikarenakan redaksi ayat bibel saat ini sudah mengalami “perbedaan” dengan redaksi bibel pada masa hidup kyai.

 Misalnya, Kyai Bahaudin Mudhary menyebutkan bahwa dalam II Samuel 8: 9 dan 10, nama raja Hamat adalah Toi. Namun dalam kitab I Tawarikh 18: 9 nama raja Hamat adalah Tohu. (Mudhary,1998: 88-89).
Dalam “Alkitab” terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun 1968 kedua perbedaan nama raja Hamat tersebut masih dapat ditemukan. Menurut, Holy Bible King James Version, nama raja Hamat dalam II Samuel 8: 9-10 adalah To-i, sedangkan dalam I Tawarikh 18: 9 bernama To-u. (Lihat Holy Bible Authorised King James Version).

D.    KESIMPULAN
Buku Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini sangat bagus dan menarik karena mengungkap kesalahan-kesalahan pendapat bahwa yesus adalah anak tuhan maupun tuhan itu sendiri. Disajikan dalam bahasa yang sederhana dan disampaikan secara sistematis melalui dialog. Meski buku ini terbilang cukup ekstrim karena telah menggugat keyakinan salah satu agama yang paling besar di dunia, yaitu katolik. Namun buku ini bermanfaat untuk dijadikan renungan bagi pemeluk agama kristen yang ingin mengetahui tentang kantradiksi ayat-ayat bibel terhadap keyakinan yesus sebagai tuhan. Selain itu, buku ini juga sangat baik untuk dijadikan pegangan bagi para calon muallaf sebagai pengokoh keyakinan dalam berhijrah menuju Islam dan juga mampu dijadikan rujukan bagi mereka yang ingin mendalami konsep ketuhanan yesus dalam segi pandang bibel dan Al-Quran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar